Bela Diri Mahkota Dewa

Bela Diri Mahkota Dewa
Logo Bela Diri Mahkota Dewa

Rabu, 01 Juni 2016

SEJARAH PERGURUAN BELA DIRI MAHKOTA DEWA


SEJARAH BERDIRINYA PSBD MADAWA 
( MAHKOTA DEWA )

Berdasarkan dari perubahan zaman maupun kebudayaan di indonesia banyak sekali perguruan bela diri ( Pencak Silat ), yang masuk dalam lingkup ikatan pencak silat indonesia ( IPSI ). Dari sinilah ada gagasan baru dengan didirikannya perguruan silat yang bertabarruk pada berbagai perguruan silat yang ada di indonesia namun belum masuk dalam lingkup IPSI. 
Asal nama Mahkota Dewa atas prakarsa Ky. Hamzah Hamdani Fathulloh, BA. Diambil dari nama tumbuhan atau buah obat mahkota dewa, menurut beliau nama mahkota dewa serasi dijadikan nama perguruan silat, filosofisnya adalah yang masuk diperguruan ini digodok dengan akhlaqul karimah yang sesuai ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bertepatan  pada tanggal 1 Agustus 2011 perguruan bela diri Mahkota Dewa resmi didirikan di Desa Kudus Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, yang dibimbing oleh Ziyaulhaq Hamzah Fathulloh, S.Sos.I ( Putra Ky. Hamzah Hamdani Fathulloh, BA ). 
Adapun tingkatan yang diikuti oleh siswa maupun siswi Perguruan Bela Diri Mahkota Dewa setiap Tiga bulan sekali ada Lima tingkatan sabuk :
1.      Tingkatan Dasar atau Polos ( Hitam )
2.      Tingkatan Menengah ( Kuning )
3.      Tingkatan Menengah Atas ( Hijau )
4.      Tingkatan Pendadaran Pendekar atau Warga ( Merah )
5.      Tingkatan Pendekar atau Warga ( Putih )
Ada juga latihan khusus ( Privat ) dalam perguruan bela diri ini yaitu jurus rahasia atau istilah madura Pencak Simpen ditempuh hanya Tujuh hari langsung selametan atau dudusan. Persyaratan seluruhnya baik yang privat maupun non privat semuanya sama yaitu :
a.       Ayam jantan yang disukai sesuai hati siswa atau siswi calon pendekar atau warpenda
b.      Ati ayam
c.       Pisau Kecil yang masih baru
d.      Jeruk keris
e.       Kain Putih Panjang 2,5 M, Lebar Bebas
f.       Bunga Lima Macam ( Racok lemak ).
Setelah semua persyaratan menjadi Pendekar atau Warga lengkap, selanjutnya disumpah agar tidak dibuat sembrono dalam mempelajari ilmu bela diri, sumpahnya yaitu :
1.      Patuh pada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Patuh kepada Orang Tua, Guru dan pelatih
3.      Saling Hormat-menghormati Antar Sesama
4.      Saling Hormat-menghormati Antar Perguruan
5.      Menolong Yang Lemah
6.      Tidak Berzina dan Minum-minuman Keras
7.      Tidak congkak ( Sombong )
Dengan disumpah maka dianggaplah Sah diangkat sebagai Pendekar atau Warga Perguruan Bela Diri Mahkota Dewa dengan memegang Tiga prinsip : “ Menang Kerno Ngasorake, Ngeluruk Kerno Benerake ( Menang karna Rendah Hati, Berani Karna Kebenaran ), Manunggale Menungso Ono Ing Maha Kuoso, Yen Pengen Weruh Sang Moho Kuoso Duweo Akhlaq Mulio ( Menyatunya Manusia Ada Pada Allah, Apabila Ingin Mengetahui Allah Maka harus Berakhlaq Mulia ), Ngalah-Ngaleh-Ngamuk.” Dan diizinkan melatih tapi untuk selametan atau dudus tetap ditempat pembimbing.
Begitulah sejarah singkat tentang perguruan bela diri Mahkota Dewa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar