SEJARAH BERDIRINYA PSBD MADAWA
( MAHKOTA DEWA )
Berdasarkan dari perubahan zaman maupun kebudayaan di indonesia banyak sekali perguruan bela diri ( Pencak Silat ), yang masuk dalam lingkup ikatan pencak silat indonesia ( IPSI ). Dari sinilah ada gagasan baru dengan didirikannya perguruan silat yang bertabarruk pada berbagai perguruan silat yang ada di indonesia namun belum masuk dalam lingkup IPSI.
Asal nama Mahkota Dewa atas prakarsa Ky. Hamzah Hamdani Fathulloh,
BA. Diambil dari nama tumbuhan atau buah obat mahkota dewa, menurut beliau nama
mahkota dewa serasi dijadikan nama perguruan silat, filosofisnya adalah yang
masuk diperguruan ini digodok dengan akhlaqul karimah yang sesuai ajaran islam
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bertepatan
pada tanggal 1 Agustus 2011 perguruan bela diri Mahkota Dewa resmi didirikan
di Desa Kudus Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, yang dibimbing oleh
Ziyaulhaq Hamzah Fathulloh, S.Sos.I ( Putra Ky. Hamzah Hamdani Fathulloh, BA ).
Adapun tingkatan yang diikuti oleh siswa maupun siswi Perguruan Bela
Diri Mahkota Dewa setiap Tiga bulan sekali ada Lima tingkatan sabuk :
1.
Tingkatan Dasar
atau Polos ( Hitam )
2.
Tingkatan Menengah
( Kuning )
3.
Tingkatan Menengah
Atas ( Hijau )
4.
Tingkatan Pendadaran
Pendekar atau Warga ( Merah )
5.
Tingkatan Pendekar
atau Warga ( Putih )
Ada juga latihan khusus ( Privat ) dalam perguruan bela diri ini
yaitu jurus rahasia atau istilah madura Pencak Simpen ditempuh hanya Tujuh hari langsung selametan atau dudusan. Persyaratan seluruhnya baik
yang privat maupun non privat semuanya sama yaitu :
a.
Ayam jantan
yang disukai sesuai hati siswa atau siswi calon pendekar atau warpenda
b.
Ati ayam
c.
Pisau Kecil yang
masih baru
d.
Jeruk keris
e.
Kain Putih Panjang
2,5 M, Lebar Bebas
f.
Bunga Lima
Macam ( Racok lemak ).
Setelah semua persyaratan menjadi Pendekar atau Warga lengkap,
selanjutnya disumpah agar tidak dibuat sembrono dalam mempelajari ilmu bela
diri, sumpahnya yaitu :
1.
Patuh pada
Tuhan Yang Maha Esa
2.
Patuh kepada
Orang Tua, Guru dan pelatih
3.
Saling
Hormat-menghormati Antar Sesama
4.
Saling
Hormat-menghormati Antar Perguruan
5.
Menolong Yang
Lemah
6.
Tidak Berzina
dan Minum-minuman Keras
7.
Tidak congkak (
Sombong )
Dengan disumpah maka dianggaplah Sah diangkat sebagai Pendekar atau
Warga Perguruan Bela Diri Mahkota Dewa dengan memegang Tiga prinsip : “
Menang Kerno Ngasorake, Ngeluruk Kerno Benerake ( Menang karna Rendah Hati,
Berani Karna Kebenaran ), Manunggale Menungso Ono Ing Maha Kuoso, Yen Pengen
Weruh Sang Moho Kuoso Duweo Akhlaq Mulio ( Menyatunya Manusia Ada Pada Allah,
Apabila Ingin Mengetahui Allah Maka harus Berakhlaq Mulia ),
Ngalah-Ngaleh-Ngamuk.” Dan diizinkan melatih tapi untuk selametan atau dudus
tetap ditempat pembimbing.
Begitulah sejarah singkat tentang perguruan bela diri Mahkota Dewa....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar